Sabtu, 02 Agustus 2014

Inilah Bukti Alam Semesta Lebih dari Satu

Inilah Bukti Alam Semesta Lebih dari Satu

Benarkah ada alam semesta selain yang kita diami sekarang? Teori fisika modern membenarkannya.  Berdasarkan teori itu, semesta tak cuma satu, dunia adalah dunia yang multiverse. Semesta tempat kita hidup berada dalam sebuah gelembung di mana ada semesta lain yang terdapat di dalamnya. Tabrakan antarsemesta adalah hal yang mungkin terjadi.
Fisikawan dari University College London (UCL) kini mengembangkan cara untuk mendeteksi jejak tabrakan itu. Mereka membuat simulasi langit dengan atau tanpa tabrakan dan mengembangkan algoritma dasar untuk menentukan citra yang sesuai dengan data radiasi gelombang mikro kosmos dari Wilkinson Microwave Aniostropy Probe (WMAP) milik NASA.
Metode yang dikembangkan para ilmuwan itu dipublikasikan di jurnal Physics Review Letters dan Physical Review D yang terbit Juli 2011. Algoritma yang dikembangkan memiliki keampuhan sebab bisa menyelesaikan masalah yang sering dihadapi saat ini dalam mendeteksi jejak tabrakan antarsemesta.
“Semua pola-pola yang didapatkan dalam data acak terlalu mudah untuk diinterpretasikan lebih (seperti klaim penemuan pahatan wajah Mahatma Gandhi di Mars yang ternyata citra gunung). Jadi kami berhati-hati dalam melihat data, seberapa mungkin tanda tabrakan ini cuma kebetulan,” kata Daniel Mortlock, ilmuwan UCL yang terlibat penelitian ini.
Mortlock mengatakan, dengan mengembangkan metode untuk mendeteksi tabrakan, teori bahwa dunia terdiri atas banyak semesta bisa dibuktikan atau dibantah. Selama ini, beberapa klaim penemuan jejak tabrakan antarsemesta ada, tapi belum bisa dipastikan bahwa jejak yang dimaksud adalah hasil tabrakan atau hanya noise dalam data.

Seperti dikutip Physorg, Rabu (3/8/2011), Stephen Feeney, pelajar UCL yang terlibat penelitian itu mengungkapkan, “Penelitian ini memberikan kesempatan untuk membuktikan teori yang benar-benar mengejutkan, bahwa kita ada dalam dunia yang multiverse, di mana semesta lain juga eksis di dalamnya.”

Jumat, 01 Agustus 2014

Ternyata Bumi 2 Tahun Lalu Hampir Saja Kiamat

Ternyata Bumi 2 Tahun Lalu Hampir Saja Kiamat
Jika pada akhir tahun 2012 lalu kita dihebohkan dengan datangnya kiamat. Hal ini ternyata benar adanya . Sekarang di tahun 2014 ini ada kabar terbaru yang menginfosmasikan jika ternyata bumi 2 tahun yang lalu hampir saja kiamat.
Hal ini diketahui dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menjelaskan jika 2 tahun yang lalu bumi nyaris terkena suar surya (solar flare) atau Coronal Mass Ejection (CME) akibat lontaran massa korona, dari badai matahari paling kuat dalam kurun waktu 150 tahun.
Untungnya, badai tersebut tidak mengenai planet manusia yang membuatnya selamat dari kehancuran. Karena pada saat itu badai matahari menghantam satelit  olar Terrestrial Relations Observatory (STEREO-A) milik NASA.
Seperti yang dikatakan oleh Daniel Baker dari  University of Colorado, yang mengepalai proyek riset badai matahari mengatakan “Berdasarkan studi terbaru yang dilakukan, kami makin yakin bahwa Bumi dan manusia di dalamnya sangat beruntung saat itu, seandainya terjadi seminggu sebelumnya, Bumi akan berada di garis api.” ujarnya .
Pada September 1859. Suar awalnya secara langsung diamati oleh astronom Inggris, Richard Carrington. Kala itu sejumlah CME berkekuatan tinggi menghantam Bumi selama beberapa hari berturut-turut. Northern Lights atau aurora memanjang hingga selatan Kuba. Saluran telegraf global terputus, bahkan memicu api yang membakar sejumlah kantor telegraf,surya mencatat data pada struktur magnetik, gelombang kejut, dan partikel energik yang dihasilkan oleh CME di hari itu, juga CME-CME lain sebelumnya.
Walaupun badai tersebut sudah terjadi 2 tahun yang lalu, namun saat ini kita juga harus berhati hati dengan adanya kiamat. Sebab, sebuah studi yang dipimpin oleh Pete Riley dari Predictive Science Inc menemukan bahwa kemungkinan badai matahari sekuat Carrington Event atau yang terjadi pada Juli 2012 kembali menghantam Bumi dalam waktu 10 tahun, adalah 12 persen.

Nah, untuk itu kapan pun kiamat akan terjadi kita harus tetap siap.